Menggapaimu mungkin sangat sulit, bahkan mungkin tak akan
pernah sampai. Ini semua bukan salahmu,
bukan juga salahku. Bukan keinginanku, bukan juga keinginanmu. Ini semua
kehendak tuhan, yang memberikan nyawa dan kehidupan. Mungkin kita berada di
waktu yang kurang tepat. Atau mungkin aku dan kamu tidak akan pernah menjadi
kita.
Sebelum ku mengenalmu, aku pikir kita tak akan pernah mengenal
satu sama lain. Ternyata ingin
mempertemukan kita. Meskipun dengan ketidak sengajaan.
Waktu terus berjalan, dengan seiringnya waktu aku dan kamu
semakin dekat. Aku bahagia pernah mengenal orang sebaikmu, dan mungkin hanya
kamu yang selalu ada untukku. Pertemanan kita baru sebulan, tapi aku dan kamu
sudah akrab melebihi sebuah hubungan pertemanan biasa. Hingga akhirnya aku
mulai menyayangimu, entah apa yang kurasakan padamu. Apakah hanya perasaan sayang
seorang adik pada kakaknya, atau mungkin perasaan sayang sepasang kekasih. Tapi
yang jelas, aku menyayangimu murni dari hatiku yang terdalam. Itu semua karna
sifatmu yang selalu baik padaku.
Tapi suatu saat ~10 oktober2013 pukul 18:32~
Aku melakukan sesuatu yang seharusnya tidak kulakukan. Aku menolakmu
disaat kamu menyatakan perasaanmu. Mungkin aku memang bodoh, aku menolak orang
yang kusayang. Aku terus berharap agar kau mau menyatakan perasaanmu untuk
kedua kalinya. Tapi apa yang terjadi? Dua minggu setelah itu, kamu bercerita
padaku. Katamu, kamu ingin mengajak mantan kekasihmu untuk kembali
berhubungan(balikan). Sakit sebenarnya mengetahui kenyataan ini, tapi apa boleh
buat? Aku hanya bisa menyembunyikan perasaanku, hanya bisa menangis dan
mencurahkan isi hatiku ditulisan ini.
Aku mencoba menjauh darimu, dengan maksud ingin melupakanmu
dan semua kenangan itu. Aku menghapus nomor handphone-mu, menghapus semua
pesanmu. Walaupun sebenarnya bukan ini yang kuharapkan.
Kadang aku berpikir, mungkin aku hanya pelarianmu saja. Kamu hanya
sayang mantanmu itu, dan tidak pernah menyayangiku. Aku selalu menahan air mataku didepanmu, aku tak ingin
kamu mengerti betapa sakitnya hati ini. Aku hanya berharap yang terbaik
untukmu. Aku tidak berharap karma menimpamu, karna ku tau karma itu lebih sakit
daripada apa yang kurasakan saat ini :)
Selamat tinggal,